Banyak Senam Otak Saat Mbalah Kitab Bersama Sekjen Darul-Ifta` Mesir di UAC

 



Ini majelis terakhir Mbalah Kitab 'Umdah Al-Ahkam Bersama Sekjen Darul-Ifta Mesir. Esok beliau sudah pindah kota. Malam ini malam pamungkas. Sebenarnya ingatan ini tak ingin memberhentikan kepuasannya mendapat asupan dari ulama Al-Azhar yang dermawan dengan kelakar ilmiah. Majelis-majelis sebelumnya sedemikian gayeng namun bobot intelektualitasnya 1 kwintal. Kali ini sama. Durasi dua jam seperti dua puluh menit. Kurang lama. Masih banyak teka-teki intelegensi yang haus jawaban. Berikut ta'liq Syaikh Prof. Dr. Ahmed Mamdouh Sa’d Al-Azhariyy Asy-Syafi'iyy Al-Asy'ariyy. Sebelumnya pada website asmaulhusna.or.id sudah rilis transkrip ta’liq beliau atas hadits no. 65 s/d 78 dan pada blog tarekatcenter no. 79 s/d 99. Hampir 500 hadirin-hadirat konsen menyimak.


Hadits 100

Riwayat ini disebutkan oleh muallif terkait jahr basmalah dalam shalat jahr. Dan jadi ikhtilaf para ulama. Muallif mengikuti madzhab Hanbaliyy yaitu tidak menjahr basmalah dalam shalat jahr. Riwayat dalam bab ini sebenarnya berbeda-beda, ada yang menetapkan ada yang tidak menetapkan. Dalam Madzhab Imam Asy-Syafi’iyy perlu menjahrkan basmalah dalam shalat jahr baik imam maupun munfarid. Imam Abu Syamah Al-Maqdisiyy mengumpulkan riwayat-riwayat tentang ini menjadi sebuah kitab besar dan mengunggulkan Madzhab Imam Asy-Syafi’iyy dalam bab ini.


Hadits 101

Dalam hadits yang mulia ini ada tuntutan terkait sujud sahwi. ‘Asyiyy adalah waktu sejak zawal sampai ghurub, sehingga bisa jadi shalat Zhuhur atau ‘Ashar, keduanya ruba’iyyah. Rasul hanya shalat dua raka’at. Rasul berdirin berpindah untuk bersandar tiang mimbar lantas bertanya kepada para jama’ah. As-Sar’an ialah orang-orang yang bakda shalat jama’ah langsung pergi karena ada kegiatan lain. Setelah jelas bahwa Rasul kurang raka'atnya, maka Rasul menambah raka’at. Dalam Madzhab Syafi’iyyah, sujud sahwi itu hanya sebelum salam.


Hadits 102

Tanpa komentar


Hadits 103

Orang yang lewat di depan orang yang shalat di area sutrah dia berdosa besar. Beda hukumnya dengan lewat di depannya sutrah atau lewat tanpa ada sutrah.


Hadits 104

Tanpa komentar


Hadits 105

Atan adalah keledai betina. Nahaztu al-ihtilam artinya saya mendekati masa baligh. Dalam hadits ini bisa disimpulkan bahwa sutrah di depan imam mewakili seluruh makmum, di mana Ibnu ‘Abbas masuk di sela-sela jama’ah tanpa ada yang mengingkari.


Hadits 106

Ada bayan dalam hadits ini bahwa wujudnya wanita di depan orang yang shalat tidak mempengaruhi keabsahan shalat. Hadits ini juga menjadi dalil ta`wil hadits batal shalat karena lewatnya perempuan, ta`wilnya bukan memutus shalat tapi membuat pikiran terganggu. Dalam hadits ini tidak ada redaksi tegas untuk menolak Madzhab Syafi'iyyah yang meyakini batal wudhu ketika bersentuhan dengan lawan jenis tanpa hail. Dalam hadits ini tidak ada indikasi Sayyidah ‘Aisyah disentuh Nabi tanpa hail. Yang jelas, Nabi menggerakkan ‘Aisyah berpindah tanpa menyentuh kulit tapi terhalang baju.


Hadits 107

Hadits ini menjadi dalil disunnahkan shalat tahiyyat al-masjid ketika masuk masjid sebelum duduk sampai pun pada waktu karahah. Sudah hasil dengan dua raka’at apapun: bisa berupa shalat qadha`, shalat istikharah, dan lainnya pokoknya shalat yang diniatkan untuk melaksanakan perintah Nabi ini. Ketika sudah duduk di masjid tanpa tahiyyat al-masjid, tidak disyariatkan berdiri untuk shalat tersebut.


Hadits 108

Tanpa komentar


Hadits 109

Shalat dalam hadits ini adalah Zhuhur karena kondisinya berada pada puncak panas terjadi. Perintah ibrad adalah ta`khir shalat dalam waktunya. Bukan maknanya shalat Zhuhur keluar waktunya. Ini tidak terkait shalat di rumah sendiri atau shalat berjama’ah dengan keluarganya di rumah. Ini terkait shalat jama’ah di masjid, kalau-kalau ada orang yang datang terlambat, karena orang tersebut menghindari panas karena takut bahaya dari panas terhadap kesehatannya. Rasul beri alasan panas cuaca adalah percikan Neraka Jahannam.


Hadits 110

Perintah dalam hadits ini dibawa kepada pengertian/status wajib. Lupa mengerjakan shalat menggugurkan dosa tapi tidak menggugurkan kewajiban shalat. Dalam hadits ini ada argumentasi wajibnya qadha` shalat. Syari’at mewajibkan orang yang lupa dari shalat untuk mengqadha padahal dia tidak berdosa.


Hadits 111

Ada dalil dalam hadits ini bahwa boleh imam shalat Sunnah sedangkan makmum shalat Fardhu. Mu’adz sudah shalat sebagai makmum Nabi lalu jadi imam bagi kaumnya yang berniat fardhu tapi Mu’adz berstatus shalat Sunnah.


Hadits 112

Terdapat keutamaan menyentuhkan bagian tubuh ke bumi daripada ada penghalang walaupun tidak membatalkan shalat kalau ada penghalang. Imam Asy-Syafi’iyy memahami maksud hadits ini ketika seseorang terhalang bagian tubuhnya saat sujud dengan penghalang yang terpisah dari tubuhnya. Beliau katakan andaikata bagian tubuh tertutup oleh pakaian yang dipakai maka shalatnya tidak sah. Maksud pakaian bersambung dengan orang yang shalat yakni ketika bergerak pakaiannya ikut bergerak. Adapun kain yang tidak ikut bergerak maka tidak masalah menutupi bagian anggota sujudnya. Ketentuan ini khusus Jabhah, anggota lain tidak.


Hadits 113

Hadits ini nahy tanzih shalat tidak berpakaian yang menutupi bagian ‘atiq. ‘atiq itu baina katifain dan mankibain.


Hadits 114

Dalam hadits yang mulia ini ada bayan karahah makan bawang bagi orang yang shalat bersama orang-orang. Tidak terbatas pada bawang tapi apa saja bau yang tidak enak yang mengganggu orang. Perhatian Syari’at dalam hal ini menggugurkan tuntutan shalat berjama’ah atas orang yang makan apa saja berbau tidak enak. Tidak hanya khusus bau mulut tapi seluruh bau dari badan, hukumnya sama.


Hadits 115

Alasan Nahyu Nabi yakni Malaikat terganggu dengan apa yang mengganggu manusia adalah tidak khusus makanan, tapi segala hal yang bau tidak enak itu mengganggu Malaikat. Ta’lil dalam hadits ini mengindikasikan kebersihan dituntut oleh Syariat, berupa kebersihan badan, pakaian, lingkungan dan lainnya. Kalau ada bau, malaikat bisa terusir, malah datang ruh-ruh yang buruk. Ada 10 hal menarik kefaqiran. Kefaqiran maksudnya tidak hanya tidak adanya harta tapi kekurangan bahkan hilangnya barakah, termasuk ketenangan jiwa. Diantara 10 hal itu adalah meninggalkan sampah di dalam rumah, hingga berbau, pergilah malaikat, hilanglah barakah.


Hadits 116

Tanpa komentar


Hadits 117

Shalawatnya Allah kepada Rasul adalah memberi Rahmah, meninggikan beliau dan memposisikan beliau di tempat terpuji.


Hadits 118

Fitnah kehidupan adalah bala dan fitnah pada harta, syahwat dan lainnya. Fitnah kematian terkait dengan akhir hidup manusia: husnul-khatimah atau su`, dan pertanyaan Munkar-Nakir. Dalam hadits ini ada aqidah tentang sam’iyyat yakni pertanyaan kubur dan nikmat-adzab kubur. Ada sebagian ta`wil hadits ini bilang televisi adalah Dajjal. Ada pula yang bilang Dajjal bukan manusia tapi hanya kondisi kebatilan di mana orang-orang melihat dengan satu mata. Ini semua salah. Ada banyak hadits yang terang bahwa Dajjal adalah manusia, bukan pikiran dan bukan pula benda mati.


Hadits 119

Doa ini termasuk jawami’ kalim Nabi. Perlu dibaca di dalam dan di luar shalat. Doa ini mengandung melepaskan diri sendiri untuk pasrah kepada Allah dan memohon ampun untuk kembali kepada Allah.


Hadits 120

Tanpa komentar


Hadits 121

Maksud pertanyaan apa pandangan Anda tentang shalat malam adalah maksudnya pertanyaan tentang salam dalam shalat malam sebanyak matsna matsna maksudnya dua raka’at lalu tasyahhud lalu salam.


Hadits 122

Dalam hadits ini ada bayan bahwa shalat malam itu antara shalat Isya dan Fajar. Meski yang afdhal adalah sepertiga akhir malam.


Hadits 123

Dalam hadits yang mulia ini ada dalil cara shalat witir, salah satunya Nabi 5 raka’at tanpa jeda salam.


Hadits 124

Dalam hadits yang mulia ini ada dalil jahr dalam dzikir sebentar setelah shalat itu disyariatkan, bukan yang benar bahwa dzikirnya dengan suara rendah.


Hadits 125

Minka al-jad artinya shahib al-ghina tidak bermanfaat baginya sendiri. Man’ wa hat artinya bakhil dan suka meminta.


Hadits 126

Ahlu ad-dutsur artinya orang kaya. Orang kaya membelanjakan hartanya untuk jalan Allah, maka para fuqara Muhajirin memandang mereka beruntung, sedangkan mereka tidak bisa seperti mereka. Padahal orang kaya dan miskin sama-sama shalat. 


Hadits 127

A’lam itu nuqusy dan rushum.


Hadits 128

Idza kana apa zhahr sair adalah jika bepergiannya berlangsung terus tanpa stop untuk istirahat.


Hadits 129

Tidak ada komentar 


Hadits 130

Tidak ada komentar


Hadits 131

Tidak ada komentar


Hadits 132

Lagwu adalah kalimat yang salah atau kalam yang tidak ada pentingnya dalam situasi khuthbah


Hadits 133

Tidak ada komentar


Hadits 134

Tidak ada komentar


Hadits 135

Dalam hadits ini menunjukkan disyariatkan mandi Jum’ah, yakni antara shalat fajar sampai sebelum shalat Jum’at, agar berkumpul dalam keadaan bau harum, tidak bau menyengat.


Hadits 136

Maksud dari laisa li al-hithan zhill ialah kaisan bahwa Shalat Jum’at semestinya berlangsung tidak perlu lama yakni matahari belum tergelincir dan banyak bayangannya. Fanatatabba’ al-fai` maksudnya berteduh dari panas.


Hadits 137

Hadits ini menjelaskan apa yang sering dikerjakan Rasul dalam shalat Shubuh hari Jum’at yakni sering baca Surah As-Sajdah dalam raka’at pertama dan Surah Al-Insan dalam raka’at kedua.


Setelah dirasa cukup, Syaikh Prof. Mamdoeh mengingatkan kita untuk bersyukur karena Allah telah memilih kita untuk membaca dan tafahhum hadits Nabi di tengah orang lain justru bermaksiat. Syaikh juga mengingatkan bahwa Allah memberkahi waktu kita dengan menyelesaikan hampir seperempat kitab ‘Umdah Al-Ahkam ini. Beliau menutup, “Saya ijazahkan kitab ini secara ‘ammah dan khashshah.” Para hadirin-hadirat pun menerima sertifikat ijazah setelah sesi doa penutup dan foto bersama. Belasan talam mulai keluar dan segera dikeroyok. Padahal hanya nasi, telor dadar, mie goreng, daging ayam. Nikmat.


Halimun berhasil diterobos pijar-pijar gedung. Dingin terasa baru menyelinap padahal sudah sedari Isya`. Ujar-ujar Syaikh Prof. Mamdoeh seperti menyihir kesadaran. Banyak mutiara-mutiara memukau. Tak dinyana sudah larut malam. Satu-dua kokok ayam kadang terdengar sayup. Berangsur ruang majelis menjadi kosong. Hanya memori malaikat yang tertinggal di sini. Sandal saya pun ikut tertinggal di sini, entah diambil siapa, padahal baru saja dibelikan oleh pujaan hati. Jadi saya pulang tanpa alas kaki, bahasa Rusianya nyeker. Hahaha.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Desain Majalah Islami Sebagai Media Filantropi

Desain Majalah Islami Sebagai Media Dakwah

Kantor & Armada Desain Majalah Islami